Menulis CV dan daftar Riwayat hidup yang menarik HRD

Cara Menulis CV dan daftar Riwayat hidup yang menarik HRD

Menyusun CV bukanlah hal yang mudah, segampang membalikan telapak tangan. Bayangkan riwayat hidupmu baik secara akademis atau profesional, singkat dalam satu sampai tiga halaman. Tak hanya itu, kamu sebaiknya membuat riwayat hidupmu terlihat menarik. Tentunya menonjolkan nilai “jual” dari diri kita di atas kertas membutuhkan trik-trik tersendiri.


CV dikenal sebagai Curriculum Vitae berasal dari bahasa latin yang berarti perihal yang terjadi dalam kehidupan (Courses of life). Tahukah kamu, CV pertama kali digunakan oleh Leonardo Da Vinci? Ia membuat CV sebagai alat yang memaparkan keahlian-keahliannya pada abad ke 13. Satu abad kemudian telah berkembang menjadi alat pendukung pengenalan diri bagi para musafir terhadap tokoh masyarakat lokal. Nah pada abad ke-20 hingga saat ini menjadi dokumen resmi untuk melamar pekerjaan dengan memperkenalkan pengalaman akademis dan profesional, keahlian dan ketertarikan kamu.

Perlu diketahui juga bahwa CV merupakan tampilanmu pertama kali didepan perekrut sehingga kamu harus bisa membuat mereka ingin mengetahui lebih tentang kamu lebih dalam. Tentunya cara untuk memukau mereka haruslah sesuai dengan keadaanl kamu yang sebenarnya. Maka, kamu sebaiknya mencantumkan pengalaman-pengalaman yang ‘menjual’ yang diperkuat dengan rangkaian kata persuasif (bisa meyakinkan pembaca).

Tenang, Admin Psikotes sekarang akan membahas mengenai cara menyusun CV yang benar serta dapat mencerminkan pribadi kamu yang profesional.

8 Langkah Membuat CV profesional!

Pertama-tama sebaiknya kamu tentukan industri (lapangan pekerjaan) yang kamu akan masuki. Apakah industri tersebut bersifat formal atau fleksibel. Contoh industri formal meliputi perbankan, korporasi dan pemerintahan. Sedangkan industri fleksibel terdiri dari periklanan, media, dan start-up. Setelah itu, kamu sesuaikan format CV dengan industri yang kamu pilih. Jika kamu memilih kedua industri maka buatlah CV yang masing-masing yang sesuai dengan ketentuan industri terkait. Yuk kita bahas secara detail caranya.

Cantumkan informasi umum dan kontak kamu

jangan sampai lupa menulis kontakmu

Sebagai sekilas pengenalan, sebaiknya kamu cantumkan informasi umum mengenai diri kamu dan kontak yang bisa dihubungi yaitu terdiri dari nama, tempat dan tanggal lahir, alamat tempat tinggal, nomor handphone yang bisa dihubungi dan email yang aktif digunakan. Informasi kontak sungguh penting karena dari sinilah perekrut akan mengontak kamu jika mereka ingin mendiskusikan mengenai pekerjaan yang kamu lamar.

Cantumkan Jenjang Akademis atau Pengalaman Bekerja

Apakah kamu fresh graduate yang belum mempunyai riwayat pengalaman kerja? Apabila iya, maka kamu sebaiknya menyusun CV dengan menuliskan jenjang pendidikan terakhirmu paling atas setelah informasi mengenai dirimu. Selain itu apabila kamu mempunyai pengalaman berorganisasi kamu bisa mencantumkan informasi tersebut dibawah jenjang pendidikan terakhir.

Lain ceritanya jika kamu adalah sosok yang telah mempunyai pengalaman kerja. Kamu mencantumkan informasi riwayat pekerjaan terkait paling atas dibawah informasi umum diri kamu. Setelah itu sebagai pendukung, kamu juga cantumkan jenjang pendidikan terakhir.

Sesuaikan CV dengan bidang yang akan kamu lamar

Memang bukan hanya kamu saja yang mengirim CV untuk melamar posisi yang kamu inginkan. Disini kamu haruslah menonjol dengan menekankan spesialisasimu pada cv yang selaras dengan apa yang diminta oleh posisi pekerjaan yang akan kamu lamar. Semakin terspesialisasi semakin baik karena hal itu menunjukkan bahwa kamu mempunyai keahlian dalam bidang terkait. Contohnya jika kamu melamar untuk posisi marketing dan kamu mempunyai pengalaman marketing, alangkah baiknya jika kamu menspesifikan kata ‘experience’ dengan ‘marketing experience’

Penulisan sistematis, baik itu secara kronologis atau fungsional.

Saat menyusun CV alangkah lebih baik secara sistematis pada setiap bagian. Sistematis yang sesuai dengan kronologis terbalik–yang paling terbaru dicantumkan paling atas dan yang sebelumnya dicantumkan selanjutnya. Hal ini akan mempermudah perekrut melihat pengalaman kerjamu ataupun jenjang pendidikan yang terkini.

Disamping itu, jika kamu memilih cara penulisan yang fungsional maka kamu akan mengelompokkan kualifikasi kamu pada bagian-bagian dalam cv. Seperti pendidikan, pengalaman bekerja, keahlian dan seterusnya.

Tulislah prestasimu bukan hanya tanggung jawab dalam posisi

Sudah dikatakan sebelumnya bahwa dalam menyusun CV kamu mencari tahu bagaimana kamu bisa memamerkan pengalaman sehingga perekrut menginginkanmu, hal itu dapat dilakukan dengan menulis prestasi-prestasi yang pernah kamu dapatkan. Mengisi deskripsi pengalaman pekerjaan ataupun kegiatan berorganisasi harus kamu cantumkan apa saja yang telah diraih yang bisa dihitung.

Mengapa kamu sebaiknya tidak menulis kewajibanmu pada deskripsi tersebut? Deskripsi pekerjaan ataupun kegiatan berorganisasi pada dasarnya mencantumkan kewajiban akan tetapi pada realitanya setiap orang berbeda dalam memenuhi kewajibannya–ada yang bisa menghasilkan prestasi adapun yang tidak. Maka untuk mendapatkan nilai menonjol akan lebih baik kamu mencantum prestasi atau perihal yang kamu raih yang bisa dihitung selama menjabat posisi terkait.

Lampirkan foto berpenampilan profesional

Tampilan CV sebaiknya kamu memasang foto dengan format yang formal–berpakaian dan berdandanan rapi. Hal ini menunjukkan bahwa tampilan kamu profesional, yang umum digunakan oleh banyak orang adalah menggunakan pas foto 3×4, 4×6 dengan background warna full color atau hitam putih. Tetapi kembali lagi ini tergantung kebijakan perusahaan yang kamu coba lamar, ada perusahaan yang tidak mempersalahkan hal tersebut.

Tulislah dengan singkat dan padat

Ketika menulis CV sebaiknya kamu menggunakan bahasa-bahasa yang lugas, singkat, dan menggunakan kata-kata yang mempunyai elemen persuasif sehingga kamu dapat menyakinkan perekrut bahwa kamu mempunyai kualifikasi atau kredensial yang kuat.

Cantumkan referensi

Selain melampirkan sertifikat atau surat referensi yang membuktikan pengalamanmu, ada baiknya kamu mencantumkan kontak referensi tempat bekerja sebelumnya. Jika suatu saat perekrut ingin mengecek kredensial (pernyataan atas pengalamanmu di CV) mereka bisa mengontak ke rekan kerja di tempat bekerja terkait.
Tags:
karir
Link copied to clipboard.